Secara filosofis, bentuk kurva terbuka pada kepala dan mulut yang sengaja dihilangkan, itu bisa diartikan sebagai metafora pikiran yang terbuka dan mulut yang tidak cepat berbicara alias asal ngomong. Mungkin ini didasari atas petuah: Cepat berpikir, lambat berbicara.
Secara skill, karena si penggambar masih amatir, bisa jadi si penggambar nggak bisa bikin batok kepala dan bentuk bibir. Ataw bisa juga si penggambar lupa menggambar bibir sebelom meng-scan gambar itu.
Secara ngacolologi, bentuk kepala yang terbuka pasti untuk menyamarkan pitak yang nyelip di situ, dan mulut yang sengaja nggak digambar pastikarena ada jerawat yang menclok sembarangan di situ.
2 Comments:
Kok gambar yg dari cermin nggak ada mulutnya? Males ngomong atau gimana nih, Us? :P
Umm ...
Secara filosofis, bentuk kurva terbuka pada kepala dan mulut yang sengaja dihilangkan, itu bisa diartikan sebagai metafora pikiran yang terbuka dan mulut yang tidak cepat berbicara alias asal ngomong. Mungkin ini didasari atas petuah: Cepat berpikir, lambat berbicara.
Secara skill, karena si penggambar masih amatir, bisa jadi si penggambar nggak bisa bikin batok kepala dan bentuk bibir. Ataw bisa juga si penggambar lupa menggambar bibir sebelom meng-scan gambar itu.
Secara ngacolologi, bentuk kepala yang terbuka pasti untuk menyamarkan pitak yang nyelip di situ, dan mulut yang sengaja nggak digambar pastikarena ada jerawat yang menclok sembarangan di situ.
Hehehe .., ngomong apaan sih yah gue ini ... :))
Post a Comment
<< Home